Sekarang saya dengar lagi musimnya trend 3D TV di Indonesia, bahkan juga di dunia. Jadi saya iseng-iseng cari informasi tentang 3D TV yang keren dan paling bagus di internet, lalu saya lihat ada topik menarik tentang persaingan 3D TV ini dari Consumer Reports.
Consumer Reports adalah majalah bulanan yang berasal dari Amerika Serikat, yang diterbitkan setiap bulannya oleh penerbit Consumer Union sejak tahun 1936. Isinya yang saya tahu, banyak membahas tentang review suatu barang serta jasa dan perbandingannya, berdasarkan survey dan laporan lainnya. Jadi, mereka nggak terima iklan di majalah mereka itu supaya tetap independen dan berada di pihak netral alias menjadi perantara yang adil antara produsen dan konsumen.
Selain itu, majalah ini juga menerbitkan tips dan informasi lainnya mengenai petunjuk pembelian. Saat ini sudah ada 7.3 juta orang di seluruh dunia yang berlangganan majalah tersebut.
Saya baca dari alamat http://english.chosun.com/site/data/html_dir/2011/06/27/2011062700610.html, yang terbaru ada ulasan berita bahwa Consumer Reports memberikan penilaian tentang produk 3D TV yang ada di pasaran. Jumlahnya ada 13 produk 3D TV yang dibuat dari 6 perusahaan elektronik. Keenam perusahaan elektronik tersebut adalah LG, Samsung, Sony, Sharp, Toshiba dan Vizio. Hasil terbaik pun dimiliki oleh LG dengan produk 3D TV nya yang dinamakan CINEMA 3D.
CINEMA 3D – LG 3D TV
Consumer Reports menilai beberapa 3D TV itu berdasarkan sejumlah kriteria, yaitu dari kualitas gambar 3D, suara, dan fitur lainnya, seperti sudut pandang dan remote control. CINEMA 3D dari LG ini nilainya paling tinggi di antara 3D TV lain, yaitu dengan rata-rata nilai 76. Bahkan saya lihat pihak LG di situsnya menggunakan label THE NEXT GENERATION 3D TV pada 3D TV tersebut. Terus saya lihat juga yang nilainya paling rendah itu adalah 3D TV Samsung dengan rata-rata nilai 57.
Menurut yang saya baca dari penilaian tersebut, rupanya 3D TV Samsung kurang bagus dalam kecerahan gambar, bahkan kalau kita liat dari samping malahan warna dan kecerahan gambar semakin berkurang aja.
Samsung 3D TV masih menggunakan teknologi SG 3D, padahal dengan teknologi SG 3D tersebut, kita tidak bisa nyaman karena sudut pandangnya yang terbatas, kurang dari 180o. Lalu muncul juga keluhan akan adanya efek kedipan atau flicker dan gambar yang masih berbayang atau crosstalk. Padahal kedua efek tersebut bisa menyebabkan lelah mata, pusing, dan mual. Bagitu juga dengan Kacamata 3D Samsung yang menggunakan baterai dan memasang rangkaian elektronik di dalamnya. Dengan adanya baterai tersebut, banyak orang beranggapan bahwa dapat menyebabkan gelombang elektromagnetik saat kita menggunakannya.
Berbeda dengan LG yang menggunakan teknologi FPR 3D yang membuat polarisasi film di 3D TV nya dengan HARD PANEL IPS. Sudut pandang 3D TV ini bisa mencapai 180o. Kemudian juga Kacamata 3D LG yang bebas baterai dan perangkat elektronik lainnya. Teknologi FPR 3D ini bisa mengatasi kelemahan yang dimiliki oleh SG3D, sehingga bisa flicker free dan No Crosstalk.
Dalam isi Consumer Reports tersebut dijelaskan bahwa 3D TV yang menggunakan teknologi FPR 3D sangat bagus kualitasnya, baik dari segala kriteria penilaian. Kriteria penilaian yang telah diuji dan survey antara lain meliputi nilai efek 3D, kualitas gambar HD, suara, remote control, tampilan menu atau Home Dashboard dan multifungsinya.
Sedangkan kalau 3D TV yang masih menggunakan teknologi SG 3D dinilai oleh Consumer Reports masih kurang bagus dan juga masih memiliki kekurangan yang menyebabkan berbagai keluhan oleh pihak konsumen.
Oh ya, ini juga pertama kalinya Consumer Reports memberikan penilaian tentang 3D TV loh. Kalau majalah tersebut sudah diakui dunia tentang penilaiannya, maka ini bisa jadi acuan buat kita saat memilih 3D TV yang bagus. Bagaimana pun juga hasil akhir ada di tangan kita sebagai pihak konsumen, betul?
Sumber/referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar